Jumat, 14 Desember 2012

Sholawat Jawa; Ayun-Ayun

KESENIAN AYUN-AYUN
Oleh
Kiswanto


Kesenian Ayun-ayun merupakan sebuah seni musik rakyat yang bernafaskan Islam.  Kesenian ini terdapat di dusun Srikuwe, kelurahan Ambar Tawang, kecamatan Mungkid, kabupaten Magelang. Selain itu, kesenian ini juga terdapat di beberapa daerah di Magelang antara lain antara lain Secang, Njetak, dan Blabak.[1] Biasanya kesenian ini dipentaskan dalam upacara hajatan warga seperti pernikahan, khitanan, kelahiran, tasyakuran, dan peresmian masjid. Secara khusus untuk merayakan upacara kelahiran, biasanya ditambah dengan syair-syair lagu yang diambil dari kitab Al-barjanji sebelum dilanjutkan pada syair Ayun-Ayun yang asli. Selain dipentaskan secara mandiri, kadang-kadang kesenian Ayun-ayun juga digunakan untuk mengiringi gerakan seni pencak silat.
Kesenian ini digunakan para seniman dan masyarakat sebagai sebuah ekspresi seni maupun media dakwah yang utamanya adalah mengajak manusia untuk menuju ke jalan kebenaran, baik dalam aspek duniawi maupun aspek akhirat.[2] Hal ini sesuai dengan syair-syair lagu Ayun-ayun yang dikutip dari sebagian isi Al-Qur’an dan Hadizt yang kemudian telah dikemas lagi – proses transformasi - menjadi syair-syair lagu berbahasa campuran, yaitu  bahasa Arab, bahasa Arab yang dilafalkan Jawa, bahasa Jawa, penggunaan huruf Latin, bahasa campuran Arab dan Jawa, dan campuran bahasa Indonesia.
Kesenian Ayun-ayun biasanya dimainkan oleh kaum laki-laki yang notabene berusia 30 tahun ke atas[3]. Para pelaku ini biasanya adalah bagian dari keluarga ataupun keturunan pemain Ayun-ayun sebelumnya. Proses ini terjadi dari generasi ke generasi, sehingga para pelaku hanya terdiri dari sebagian masyarakat di dusun Srikuwe. Walaupun demikian, kelompok kesenian ini juga terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar, tidak ada persyaratan-persyaratan dan kategori-kategori khusus untuk memainkan kesenian ini.[4]
Kesenian Ayun-ayun merupakan sebuah perangkat ansambel vokal dan intrumental yang dimainkan oleh beberapa personil, diantaranya adalah; pemain vokal secara koor yang berjumlah 20 orang atau lebih, satu orang pemain kendang satu muka - membran, satu orang pemain kempul 1, satu orang pemain kempul 2 sekaligus kethuk/kepluk, satu orang pemain kenthing low, satu orang pemain sepasang kenthing middle dan high, satu orang pemain kecrek, dan satu orang pemain gong.[5] Semua perangkat instrument ini merupakan perangkat membran – rebana – dengan berbagai ukuran yang berbeda-beda. Dari semua perangkat instrument secara representatif menginterpertasikan beberapa instrument yang terdapat pada perangkat gamelan Jawa, membran kempul seperti kempul logam, membran gong seperti gong logam, kenthing seperti kethuk logam atau pencon seperti bonang.
Sajian musik Ayun-ayun tampak lebih manis dengan balutan vokal yang menggunakan teknik ngeluk, yakni suara vokal yang meliuk-liuk seolah membuat nada yang dilantunkan lebih bervariatif dan manis. Laras dari lantunan vokal kesenian Ayun-ayun adalah laras slendro dan pelog yang seperti yang terdapat dalam gamelan Jawa. Karena permainan vokal yang menggunakan teknik ngeluk, serta begitu banyaknya personil yang berperan sebagai vokal; antara orang satu dengan orang yang lain harga nada (pitch) dari lantunan vokalnya sangat relativ atau tak sama persis.[6]
Untuk memberi gambaran mengenai lantunan syair lagu kesenian Ayun-ayun, berikut sebagai contoh telah ditranskripsikan syair lagu yang berjudul ‘Rukun Iman Sama Saja’. Skala nada  pada lagu ini hampir sama dengan laras Slendro yang terdapat pada gamelan Jawa, dan nada-nada yang digunakan hampir mendekati nada-nada do, re, mi, sol, dan la yang menginduk dari notasi sol mi sa si yang berkembang dari Barat. Dalam notasi yang digunakan di bawah ini mengacu dari notasi sol mi sa si, di mana notasi tersebut dilambangkan dengan angka; 1=do, 2=re, 3=mi, 5=sol, dan 6=la.


Rukun Iman Sama Saja

z5x c. z5x c. z3x x.x xj2x1xj2c3 z1x x.x c. . z2x x.x x3x xj2c3 z5x x.x x.x xj.c6 z3x x.x xj2x1xj2c3 z1x x. Ru    kun      I                man                ru                kun                  I             man
x.x x.x x2x x.x x3x xj2x3c5 . . j.5 z5x.x x.x c. z3x x.x xj2x1jx2c3 z2x.x x.x xj.x3x1x x.x xj2x3xj2x5x3x .               sa ma             sa             ja                               
jx.x2x cjxx3c2 z1x x.x xj3x2jx1cy ztx x.x x.x x.x x.x x.x c. j.y z1x x.x c. j.z2x xtx x.x xjyxtce zwx x.x x.         la                  ko                    nono                  o                 jo
x.x x.x x.x x.x x.x c. . . . . . zex c. ztx x.x x.x x.x c. . . j.t z3x x.x x.x c. zyx x.x xt                   La    li                          o  rang         ba
ce zwx x.x x.x x.x x.x x.x x.xc . . . zex c. zwx c. zex c. ztx x.x x.x x.x c. . . j.eztx x.x x.                                  nyak                                  O     jo    la          li                    o rang                                                              c. zxyx x.x xtx ce zwx x.x x.x x.x x.x x.x x.x x.x c. . . j.1 z1x x.x c. j.1 z2x x.x x3x xj2x3x5x x.
    ba              nyak                             ma  ring      wa jib
c. j.5 z3x x.x x.x c. z1x x.x xj2x3xj2c3z1x x.x x.x x.x x.x x.x x.x xj.xyc1. . j.5 z5x x.x x.x c. z3
      I   pun          di               a            `                  ngu po                   yo
 x.x xj2x1xj2c3 z2x x.x x.x xj.x2x1x x.x xj2x3xjx2x5x3x x.x x.x c. z1x x.x xj3x2xj1cyztx x.x x.x x.x x.x x.x x.x c.
                   o                                           sa             ra
zyx x.x x.x xj.x1xtx x.x xjxyxtce zwx x.x x.x x.x x.x x.x x.x x.x c. . . e zwx c. zex c. ztx x.x x.x x.
ti                             pun                                ngupo   yo    o
x.x x.x c. j.tztx x.x x.x c. zjxyxtx3x c. z2x x.x x.x x.x c. . zex c. zwx x.x x.x c. zex x.x x.x cy zt
             sara           ti          pun               ma   ring          u      wong
x.x x.x x.x x.x x.x x.x x.x x.xc . . j.t   zex c. zjwxqxjwce zqx x.x x.x x.
                                      kang u        la    ma

Dalam kesenian Ayun-ayun juga terdapat keistimewaan lainnya, salah satunya adalah asmak yang digunakan dalam pencak silat. Asmak adalah bacaan atau semacam mantra yang mempengaruhi tingkah laku si pembaca atau orang yang melafalkannya. Setelah salah seorang membaca asmak, otomatis orang yang membaca tersebut akan kehilangan kesadaran tapi bukan trance atau kesurupan, barang siapa yang sebelumnya tidak dapat lihai dalam menari atau silat nantinya akan merasakan suatu energi yang masuk ke dalam tubuh sehingga tubuh berdiri dan mengikuti irama musik ayun-ayun.[7]




[1] Wawancara dengan Mbah Bajuri, umur 78 tahun, jam 16.30 WIB, tgl 21 februari 2012.
[2] Wawancara dengan Mbah Bajuri, umur 78 tahun, jam 16.30 WIB, tgl 21 februari 2012.
[3] Hanya ada satu pemain yang berusia agak muda sekitar 30 tahun bernama Widiyanto.
[4] Wawancara dengan Mbah Bajuri, umur 78 tahun, jam 16.30 WIB, tgl 21 februari 2012.
[5] Data Bayu Raditya dalam Praktek Kerja Lapangan Jurusan Etnomusikologi.
[6] Data Bayu Raditya dalam Praktek Kerja Lapangan Jurusan Etnomusikologi.
[7] Data Agus Eko Triyono dalam Praktek Kerja Lapangan Jurusan Etnomusikologi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar